Pengamat: Mungkin PKB Kegeeran Koalisi Pasti Terwujud, Padahal Gerindra Masih Datar Responnya

JAKARTA, - Partai Gerindra dan PKB sepakat berkoalisi di Pemilu 2024. Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai Gerindra dan PKB tidak memenuhi syarat berkoalisi.

"Gerindra-PKB tak bisa memenuhi syarat berkoalisi," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Jumat (1/7).

Adi menilai syarat yang belum dipenuhi adalah yang pertama penjajakan koalisi Gerindra-PKB belum pada level ketua umum.

"Pertama, penjajakan koalisi belum pada level ketua umum partai masing-masing. Itu artinya, dua partai ini tak bisa mengklaim sudah berkoalisi. Belum A1," ujarnya.

Kedua, Adi menyebut belum ada deklarasi resmi seperti Koalisi Indonesia Bersatu. Menurutnya, Gerindra dan PKB masih ngambang.

"Kedua, belum ada deklarasi resmi macam KIB. Semua masih serba ngambang, cair, dan bahkan cenderung normatif," ujarnya.

Adi menyebut PKB terlalu agresif bicara ke publik soal koalisi sedangkan Gerindra hanya datar menanggapinya.

"Ketiga, yang agresif bicara ke publik cuma PKB sepihak, seakan koalisi ini 1000% terbentuk. Padahal, politisi Gerindra terkesan datar-datar saja menanggapinya," ucapnya.

"Mungkin juga PKB ke-geer-an, seakan koalisi ini pasti terwujud, padahal Gerindra masih datar saja responnya," imbuhnya.

Adi menilai Gerindra terlihat hati-hati menentukan pasangan capres dan koalisi. Menurutnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto butuh cawapres yang elektabilitasnya kuat, sedangkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masih rendah.

"Keempat, Gerindra terlihat hati-hati menentukan pasangan capres dan koalisi. Karena Prabowo tentunya butuh cawapres yang elektabilitasnya kuat, sementara Cak Imin masih rendah. Termasuk PKB saat ini sedang terlibat konflik terbuka dengan PBNU dan keluarga Gus Dur jadi pertimbangan Gerindra," tuturnya.



sumber: www.jitunews.com